Indosat Kembangkan BTS Energi Alternatif
ndosat Kembangkan BTS Energi Alternatif
JAKARTA—Indosat melakukan ujicoba secara komersial energi alternatif untuk base transceiver station (BTS). Ujicoba berlangsung di dua site BTS, masing-masing Site BTS Girisari, Uluwatu, Bali dan site BTS Labuan, Lombok. Pada ujicoba ini, Indosat bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan PT LEN Industri (Persero).
Sumber energi untuk mengoperasikan BTS di kedua site tersebut menggunakan sinar matahari, angin dan biofuel yang berbahan bakar kelapa sawit dan biji jarak. Saat ini energi untuk mengoperasikan BTS umumnya menggunakan listrik. Namun di banyak daerah tidak tersedia pasokan listrik, operator kemudian memanfatkan genset dengan bahan bakar solar sebagai pengganti listrik.
Keterbatasan listrik, telah mendorong kalangan vendor teknologi dan juga operator seluler mengembangkan sumber energi alternative untuk pengoperasian BTS. Berbagai ujicoba telah dilakukan, misalnya Nokia-Siemens melakukan ujicoba BTS dengan menggunakan tenaga energi surya.
Direktur Utama Indosat, Johnny Swandi Sjam menyatakan bahwa dengan melakukan ujicoba komersial BTS energi alternatif, Indosat mempelopori penggunaan tenaga surya, tenaga angin dan sekaligus biofuel. ‘’ Kami menyadari pentingnya mencoba energi alternatif bagi BTS yang membutuhkan pasokan energi selama 24 jam penuh untuk dapat terus memberikan layanan telekomunikasi seluler bagi masyarakat,’’ kata Johnny, kemarin, di Jakarta.
Johnny menambahkan nisiatif ini dilakukan untuk menguji pemakaian alternative energi untuk menjamin kelangsungan pelayanan telekomunikasi sekaligus bentuk kepedulian kami untuk mewujudkan lingkungan yang bersih. ‘’Disamping itu kami bangga dapat bekerja sama dengan institusi anak negeri terkemuka, ITB dan Lembaga Elektonika Nasional (LEN), untuk bersama-sama mengembangkan program ini, ” papar Johnny Swandi Sjam.
Peresmian ujicoba dilakukan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Mohammad Nuh, didampingi Dirjen Postel Basuki Yusuf Iskandar dan Direksi Indosat. Pada hari yang sama digelar IWIC yang saat ini diluncurkan untuk tahun ke tiga. IWIC merupakan program kompetisi inovasi berskala nasional dalam penerapan teknologi wireless (tanpa kabel), yang dapat diaplikasikan untuk membantu aktifitas sehari-hari maupun sebagai alat untuk meningkatkan produktivitas.
Berbeda dengan dua penyelenggaraan sebelumnya, ajang IWIC 2008 ini diselenggarakan dalam 2 kategori yaitu IWIC for All dan IWIC for School. IWIC for All atau IWIC untuk kita semua, mengkompetisikan inovasi dalam pengembangan perangkat lunak di teknologi nirkabel yang aplikatif. IWIC for All ini dibagi lagi menjadi 2 kategori, pertama kategori Pengembangan Software Aplikasi Solusi berbasis wireless “Fun and Easy” dan kedua kategori “Wireless Innovative Beyond”.
IWIC for School merupakan kategori baru, yaitu IWIC untuk sekolah, kompetisi antar sekolah dalam memanfaatkan teknologi broadband untuk mendukung proses belajar mengajar, yang diajukan dalam bentuk proposal program. Sekolah yang berhasil menjadi pemenang akan mendapatkan hadiah berupa akses broadband Indosat tanpa biaya beserta laptop, USB Modem dan perangkat lainnya termasuk pelatihan dalam bidang IT. tar
0 komentar:
Posting Komentar